Tazkirah Sempena Maulidur Rasul - Sejarah kelahiran Nabi...

Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan Yatim karena ayahnya, Abdullah meninggal dunia kira-kira 7 bulan sebelum beliau lahir. Ketika beliau lahir, Atok nya yaitu Abdul Muthalib memberi nama Qustam : Namun ibunya, Aminah, berkata kepada Abdul Muthalib : ”Dalam mimpiku aku diperintahkan untuk memberi nama Muhammad.” maka Abdul Muthalib pun mengumumkan nama cucunya itu dengan nama Muhammad. Masyarakat Arab Quraisy merasa heran karena nama itu tidak lazim dikalangan masyarakat Arab ketika itu. Ketika di tanya tentang hal itu, Abdul Muthalib menjawab : ”Aku berharap agar ia dipuji Tuhan di langit dan dipuji manusia di bumi”. (Dalam bahasa Arab, Muhammad artinya orang yang terpuji (dipuji)).

Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dalam keadaan yatim.

Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).

Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.

Masa Menyusui

Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.

Menurut kebiasaan orang-orang Arab, anak yang baru lahir itu disusui dan diasuh oleh wanita kampung dengan maksud agar mendapat udara segar, udara desa yang bersih serta pergaulan masyarakat desa yang sangat baik bagi pertumbuhan anak-anak. Selain itu agar dapat berbicara bahasa Arab dengan fasih, karena bahasa arab yang digunakan dikalangan masyarakat desa masih murni. Nabi Muhammad yang masih bayi pun diserahkan perawatannya kepada Halimah binti Abi Dhu’aib (Halimatus Sa’diah) seorang ibu susu yang berasal dari Bani Sa’ad. Halimah merupakan satu-satunya wanita (ibu susu) yang bersedia membawa Muhammad, ibu-ibu susu yang lain tidak mau membawanya karena ia anak yatim, dianggap tidak mempunyai ayah yang dapat diharapkan uangnya.Halimah mau membawa Muhammad dengan harapan medapatkan berkah dari Allah karena ia menolong anak yatim. Dan benar saja, berbagai keajaiban ditemuinya setelah Muhammad bersamanya. Misalnya : Air susu Halimah yang tadinya sudah kering menjadi deras, keledai yang lemah berubah menjadi kuat dan unta yang sudah tua dan kurus ternyata mampu memberikan banyak susu. Nabi Muhammad tinggal dilingkungan Bani Sa’ad selama 5 tahun. Setelah itu Halimah menyerahkannya kembali kepada ibunya.

Antara  Keajaiban - keajaiban yang menimpa Halimah ketika membawanya untuk disusui dan diasuh:
  • Pertumbuhan  badan yang sangat cepat, yaitu pada usia 5 bulan Muhammad sudah pandai berjalan, usia 9 bulan sudah pandai berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah mengembala kambing.
  • Anak-anak Halimah sering mendengar suara-suara yang memberikan salam kepada Muhammad SAW dengan ucapan : ”Assalamualika ya Muhammad”, padahal mereka tidak melihat seorangpun.
  • Anak Halimah, yaitu Dimrah, pernah melihat Muhammad didatangi dua orang (Malaikat) yang kemudian membelah dadanya dan mencucinya dengan air yang mereka bawa.
Kemudian, ketika Muhammad berusia 6 tahun, ibunya mengajak ke Madinah untuk diperkenalkan dengan sanak saudaranya. Sesampainya di Madinah, ibunya mengajak berziarah ke makam ayahnya. Tetapi ketika sampai di desa Abwa, ibunya jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Kemudian beliau (Muhammad) dibawa pulang ke Mekkah oleh Ummu Aiman, budak yang dengan setia menemani dan turut mengasuh Muhammad. Setelah itu Nabi Muhammad berada dibawah pengasuhan Atok nya selama 2 tahun. Abdul Muthalib dunia ketika beliau berusia 8 tahun. Kemudian pengasuhan beliau beralih kepada bapa saudaranya, Abu Thalib. Ketika diasuh oleh Abu Thalib itulah Nabi Muhammad terbiasa bekerja keras seperti mengembala kambing.

Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah

Sejak kecil Muhammad Saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (orang yang terpercaya).

Pernikahan Nabi Muhammad Saw

Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.

Comments

Popular posts from this blog

Pulau Tioman

Eye On Malaysia Malacca - 18 Feb 2009